Paradoks
Matematika
Seperti yang kita tahu, matematika bukanlah hal yang
harus selalu dihitung memakai pikiran dan selalu membuat kita “pusing” jika
mendengar kata matematika. Didalam paradoks matematika ini akan membuat kita
menjadi lebih pusing untuk memahami maksud dari paradoks itu. Namun dalam perkembangannya
didapat premis-premis yang dalam satu waktu mempunyai dua nilai kebenaran
sekaligus, sesuatu yang
benar sekaligus sesuatu itu salah. Satu
hal yang sama tapi nilai kebenarannya berbeda , ada kontradiksi di dalamnya. Artinya,
kadang ada suatu situasi yang timbul dari sejumlah premis yang diakui
kebenarannya yang bertolak dari suatu pernyataan dan akan tiba pada suatu kontradiksi.
Itulah yang dalam matematika dikenal
dengan istilah Paradoks.
Sebuah paradoks
adalah sebuah pernyataan yang betul atau sekelompok
pernyataan yang menuju ke sebuah kontradiksi
atau ke sebuah situasi yang berlawanan dengan intuisi. Biasanya, baik
pernyataan dalam pertanyaan tidak termasuk kontradiksi, hasil yang
membingungkan bukan sebuah kontradiksi, atau "premis"nya tidak
sepenuhnya betul (atau, tidak dapat semuanya betul). Pengenalan ambiguitas,
equivocation, dan perkiraan
yang tak diutarakan di paradoks yang dikenal sering kali menuju ke peningkatan
dalam sains,
filsafat,
dan matematika. Paradoks yang tertua dan sangat terkenal
adalah paradox pembohong (liar paradox). Salah satu contoh dari paradoks matematika ini adalah
paradoks kebohongan.
Contohnya adalah Bintang mahasiswa
Universitas X mengatakan, " Semua mahasiswa Universitas X adalah
pembohong." Kalimat yang sederhana, namun jika kita pecahkan kalimat diatas dengan
menggunakan perumusan logika, kita akan mendapatkan sekumpulan premis :
1. Jika apa
yang dikatakan Bintang benar, Bintang bukan pembohong.
2. Jika Bintang
bukan pembohong, apa yang dikatakan Bintang tidak benar.
3. Jika apa
yang dikatakan Bintang tidak benar, Bintang pembohong.
Dan premis
diatas akan mengarah pada konklusi yang bertentangan
·
Konklusi pertama
1. Jadi, Bintang
adalah pembohong dan bukan orang jujur.
2. Jika yang
dikatakan Bintang tidak benar, Bintang adalah pembohong.
3. Jika Bintang
pembohong, apa yang dikatakan Bintang tidak benar.
4. Jika apa
yang dikatakan Bintang tidak benar, itu berarti bahwa Bintang adalah orang
jujur.
·
Konklusi kedua
1. Jadi, Bintang
adalah orang jujur dan bukan pembohong.
Apa yang
dikatakan Gismin sebenarnya secara serentak mengandung kebohongan dan
kebenaran. Jika kebohongan, berarti Gismin benar-benar pembohong, dan jika
kebenaran, Gismin adalah seorang yang jujur.
Contoh
yang lainnya adalah Paradoks Ketakhinggaan. Contohnya yaitu:
Ada seorang wanita cantik yang diperebutkan oleh
Gismin (manusia biasa) dan seorang Ilmuwan cerdas. Wanita tersebut menantang
Gismin dan ilmuwan ini untuk berlomba agar bisa mendapatkannya. Kalau
dipikir-pikir Gismin pasti kalah donk (emang Gismin bisa apa?). Nah, sang
wanita menantang Gismin dan ilmuwan untuk berlomba lari siapa yang duluan bisa
mencapai wanita ini dengan jarak 100 meter, tapi dengan syarat: pertama harus
berlari sejauh setengah jarak, kemudian setengah jarak berikutnya, kemudian
setengah jarak berikutnya, dan seterusnya begitu.
Ilmuwan pun langsung menyerah dengan
berkata, "Suatu syarat yang tak mungkin, karena jika aku berdiri pada
jarak 100 meter dari engkau. Lalu berlari hingga mencapai jarak 50 meter.
Kemudian bergerak lagi sampai jaraknya tinggal 25 meter. Dan mendekat lagi
sampai jaraknya tinggal 12,5 meter dari engkau. Dan terus mendekat hingga
berdiri sangat dekat dengan engkau. Hal ini selamanya tidak akan bisa terjadi
karena sesuatu yang terus di bagi dua tidak akan pernah menjadi nol. Aku
menyerah." Apa yang dikatakan ilmuwan itu memang benar secara matematis,
terus apa yang dilakukan Gismin?
Gismin pun melakukan hal seperti
halnya yang disyaratkan, ketika dia sudah sangat dekat dengan sang wanita,
Gismin langsung memeluknya sambil berkata, "Sesuatu yang terus dibagi dua
hingga menjadi nominal yang sangat kecil memang bukanlah nol tapi aku tidak
ingin itu menjadi penghambat cinta ku, sehingga bagiku sama saja dengan
nol."
Jadi,
kesimpulan yang dapat saya ambil dari paradoks matematika adalah didalam
kalimat-kalimat paradoks atau pernyataan paradoks tersebut yang membuat pusing
dalam memahaminya, paradoks biasa
digunakan untuk mematahkan argumentasi lawan dengan menempatkannya ke dalam
situasi yang sulit dan serba salah.
Sumber:
wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar